Rabu, 14 April 2010

fungsi pohon beringin

Manfaat Beringin dalam Pembangunan Kawasan Hutan
Written by Samsul Ulum | PDF Print E-mail
beringinSalah satu ciri kota-kota tua di Pulau Jawa adalah keberadaan alun-alun yang berada di pusat kota. Pada kawasan alun-alun tersebut, biasanya terdapat pohon beringin. Berada dibawah pohon beringin saat siang hari mampu memberikan kesejukkan bagi yang berada dibawahnya. Sehingga bukan pemandangan aneh bila di bawah pohon beringin sering dijadikan sebagai tempat untuk istirahat warga kota. Mereka tidak perduli dengan suara ramai dan panas disekitarnya, karena telah mendapatkan kenyamanan di bawah pohon yang rindang dengan ditemani suara burung yang berkicau.


Pohon beringin merupakan salah satu pohon yang sangat kharismatik bagi budaya masyarakat Indonesia. Sehingga pohon ini sejak zaman dahulu selalu ditanam di pusat kota sebagai salah satu simbul kekuasaan yang mengayomi warganya. Bahkan pada masa orde baru pohon tersebut dijadikan sebagai lambang untuk partai berkuasa di Indonesia. Bahkan pohon beringin merupakan salah satu lambang yang ada dalam Pancasila yang merupahkan falsafah Negara Indonesia.

Pohon beringin atau dalam bahasa latin bernama Ficus sp. merupakan tanaman dari famili Moraceae. Ficus merupakan marga terbesar Famili Moraceae yang banyak dijumpai di Indonesia, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Ada sekitar 1000 jenis Famili Moraceae, setengahnya adalah Ficus. Tanaman ini berupa pohon yang bisa mencapai tinggi 35 meter, tumbuh di tanah dan ada yang bersifat hemi-epifit.

Beringin merupakan tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai indikator proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun.

Tanaman beringin memiliki kemampuan sebagai tanaman konservasi mata air dan penguat lereng alami. Hal tersebut dapat dilihat dari struktur perakarannya yang dalam dan akar lateral yang mencengkeram tanah dengan baik. Selain itu, jenis-jenis beringin memang diketahui sebagai habitat beberapa burung, reptilian, serangga dan mamalia yang mengkonsumsi buahnya. Jadi, dengan menanam beringin, secara tidak langsung juga akan mengkonservasi fauna yang menjadikan beringin sebagai tempat hidupnya. Jenis tanaman Ficus juga dikenal sebagai tanaman untuk upacara adat di Bali dan sebagai tanaman obat. Beringin juga memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyerap polusi dalam hal ini CO2 dan timbal hitam di udara.

Pada proses pembangunan kawasan hutan lindung di kawasan hutan produksi, beringin memiliki peranan yang cukup penting. Hal tersebut karena beringin memiliki nilai hidrologis, ekologis, budaya, religi dan keamanan kawasan hutan. Sehingga dalam pembangunan hutan lindung, beringin harus dimasukkan sebagai salah satu jenis tanaman yang perlu dikayakan pada kawasan tersebut. Pengkayaan jenis beringin akan dapat mempercepat proses suksesi kawasan hutan untuk mencapai kondisi klimaks.

2 komentar:

chating